Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2009

penelitian kualitatif

Paradigma Penelitian Kualitatif Oleh Purbayu Budi Santosa 1. Pendahuluan Bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi, demikian pula dengan staf dosennya dalam melakukan penelitian secara umum memakai metode kuantitatif. Penggunan matematika, statistika dan ekonometrika merupakan suatu pilihan yang paling utama dalam melakukan analisis terhadap masalah yang muncul. Kebiasaan penggunaan alat analisis kuantitatif sebenarnya tidak terlepas dari kedekatan ilmu ekonomi dengan ilmu eksakta, di mana pendekatan ilmu ekonomi sudah relatif sama dengan ilmu eksakta, yaitu memakai metode kuantitatif. Fenomena ekonomi dapat diketahui dengan menggunakan metode ilmu eksakta, dengan mengemulsi modelnya dan mengadopsi metaphoranya (Andres Clark, 1992). Karena terdapat anggapan tidaklah ilmiah suatu disiplin ilmu kalau tidak memakai pendekatan kuantitatif, maka tidaklah mengherankan kalau ilmu ekonomi mendapatkan julukan sebagai rajanya ilmu-ilmu sosial. Pendekatan kuantitatif yang dipakai d

KORUPSI ditinjau dari teori fungsional struktural

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU. No 20 tahun 2001 Jo UU No. 31 tahun 1999, Korupsi didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan/kesempatan/sarana yang ada pada seseorang karena jabatan/kedudukannya untuk memperkaya diri sendiri/orang lain/korporasi sehingga merugikan negara. Banyak penelitian membahas dan memberikan definisi mengenai korupsi dari berbagai sudut pandang sebagian besar definisi tersebut dititik beratkan pada perilaku.Korupsi yang mana menjadi salah satu hambatan terburuk dalam pembangunan suatu bangsa, korupsi sangat dinikmati oleh orang- orang kaya tetapi sangat menyengsarakan bagi orang-orang miskin dan korupsi merupakan hambatan terbesar untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dalam sebuah masyarakat atau negara.Dan rentan sekali menambah kemelaratan warga Negara Indonesia. Terjadinya banyak kasus korupsi di Indonesia merupakan akibat dari buruknya kinerja birokrasi di Indonesia . Sudah menyebar luas di masyarakat bahwa d

pembelajaran "KOOPERATIF"

D. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran dipilahkan menjadi empat langkah, yaitu; (1) penjelasan materi; (2) belajar dalam kelompok; (3) penilaian; (4) pengakuan tim;. Setiap langkah dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru pembingbing dengan berpegang pada hakekat setiap langkah sebagai berikut: 1. Penjelasan Materi Tahap penjelasan diartikan proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dari tahap ini pemahaman siswa terhadap poko metri pembelajaran, dalam tahap ini guru juga memberikan gambaran umum tentang materi yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa dapat memperdalam lagi dalam kelompoknya, dalam hal ini juga guru dapat menggunakan metode ceramah, curah pendapat, dan lain sebagainya yang pada intinya guru sebagai media pembelajaran agar proses penyampaian dapat lebih menarik siswa, dengan begitu pengambilan keputusan tidak hanya ditunjang oleh intuisi dari pimpin